Jumat, 18 Februari 2011

Sumbangan TKI ke Cadangan Devisa



Bank Indonesia (BI) mengaku tidak dapat dipungkiri, pasar tenaga kerja internasional (TKI) memiliki potensi sangat besar bagi perekonomian Indonesia dalam memperoleh cadangan devisa. 

Dalam keterangannya hari ini, Kamis 23 September 2010, BI juga mengaku persaingan untuk menembus pasar tenaga kerja saat ini semakin kompetitif, di mana Indonesia harus bersaing dengan negara lain yang banyak mengirim tenaga kerjanya ke luar negeri. Dalam hal ini, pasar tenaga kerja Indonesia selain memiliki potensi yang cukup besar tapi juga masih menyisakan berbagai tantangan.

BI menuturkan, terdapat beberapa indikator untuk melihat perkembangan kontribusi pengiriman TKI terhadap perekonomian Indonesia. Yang paling mudah adalah dengan mengukurnya berdasarkan remittance atau pengiriman devisa ke dalam negeri oleh para TKI.

Berdasarkan data yang dikompilasi BI selama lima tahun terakhir (sumber BI, Kantor Menaker, BNP2TKI) terlihat, jumlah remittance pada 2005 sebesar US$5,3 miliar, 2006 US$5,6 miliar, 2007 US$6 miliar, 2008 US$6,6 miliar, 2009 US$6 miliar, dan sampai semester I-2010 sudah mencapai US$3,3 miliar.

Begitu juga kontribusinya terhadap pertumbuhan domestik bruto (GDP), pada 2005 tercatat sebesar 1,8 persen, 2006 1,5 persen, 2007 1,4 persen, 2008 1,3 persen, 2009 1,2 persen, dan pada kuartal II-2010 sebesar satu persen.

Sedangkan remittance terhadap candangan devisa terlihat pada tahun 2005 sebesar 15,3 persen, 2006 13,1 persen, 2007 10,5 persen, 2008 12,8 persen, 2009 10 persen, dan paruh pertama tahun ini mencapai 4,4 persen.

Data di atas menunjukkan jumlah remittance (uang yang dikirim TKI ke tanah air) setiap tahunnya meningkat. Namun, cenderung agak stagnan dari tahun 2008 yang bisa jadi disebabkan oleh krisis global.

Walaupun meningkat, BI mengaku Indonesia tidak boleh berpuas diri karena masih banyak potensi yang bisa diraih. Sebagai gambarannya, Filipina, yang merupakan negara pengirim tenaga kerja utama di Asia dan negara berkembang, menghasilkan remittance yang peningkatannya sangat meningkat dari US$10,7 miliar pada 2005 menjadi US$17,4 miliar pada 2009, sehingga remittance dari pengiriman tenaga kerja merupakan komponen utama penyumbang devisa bagi Filipina.

Begitu juga kontribusinya terhadap GDP di Filipina relatif stabil dan sedikit meningkat dari 10,8 persen tahun 2005 dan tahun 2009

Indonesia Juara AFF Futsal Championship 2010


 
 
 
 
 
 
 
Timnas futsal Indonesia berhasil menggondol gelar juara di turnamen AFF Futsal Championship 2010 setelah mengalahkan Malaysia 5-0 pada grand-final di Stadim Thu Po, Ho Chi Minh City, Minggu (11/4) sore. Ini merupakan kemenangan kedua timnas Indonesia atas Malaysia pada even yang sama. Vennard Hutabarat dkk sebelumnya mencukur tim negeri jiran itu 6-0 pada laga kedua penyisihan grup.

Lima gol kemenangan timnas Indonesia atas Malaysia diciptakan oleh Jaelani Ladjanibi (9), Vennard Hurabarat (23), Deny Handoyo (26), Socrates "Caca" Matulesy (36) dan Ali Haidar (37).

Pada AFF Futsal Championship 2010 yang berlangsung sejak 5 April itu, timnas Indonesia mencatat rekor tak terkalahkan pada lima pertandingannya. Selain memukul Malaysia dua kali, Vennard Hutabarat dkk menghajar Myanmar 7-4, menyikat Vietnam yang runner-up kejuaraan 2009 dengan skor 2-1, dan terakhir mengalahkan Filipina 4-0 untuk sekaligus menempatkan diri di posisi teratas diantara lima tim peserta.

Malaysia memastikan diri menjadi lawan bagi timnas Indonesia di grand-final setelah pada pertandingan terakhirnya memukul Vietnam 2-0.

Dari keikutsertaannya semenjak kejuaraan diselenggarakan pada 2003, timnas Indonesia belm beruntung untuk menggapai gelar. Prestasi terbaik bagi timnas Indonesia adalah runner-up, seperti yang dicapai pada kejuaraan 2008. Gelar juara di even bergengsi ASEAN ini didominasi timnas Thailand, yang kali ini tak berpartisipasi.

"Ini adalah kado untuk HUT ke-80 PSSI," ujar kapten timnas Indonesia Vennard Hutabarat seusai pertandingan, sebagaimana diungkapkan Ketua Komite Futsal Indonesia Ferry Paulus melalui telepon selulernya.

Ferry Paulus yang sejak awal mengikuti sepak-terjang para pemainnya bersama anggota Exco PSSI lainnya, Mafirion, mengungkaakan bahwa secara umum umum penampilan Vennard Hurabarat dkk lebih baik dibanding sewaktu turun di pra Piala Asia Februari lalu di Tennis Indoor, GBK.

"Ini akan menjadi modal berharga mereka sebelum terjun di putaran-final Kejuaraan Asia akhir Mei nanti di Uzbekistan," jelas Ferry Paulus.

Sukses timnas Indonesia merebut gelar di AFF Futsal Championship 2010 disambut gembira oleh Ketua Umum PSSI Nurdn Halid dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes. Keduanya memberikan apresiasi dan pujian luar biasa untuk timnas futrsal Indonesia.

"Sukses ini harus diapresiasi, apalagi diraih menjelang HUT ke-80 PSSI," tegas Nurdin Halid.

Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyebutkan, keberhasilan yang dicapai timnas futsal merupakan sejarah tersendiri, apalagi diraih ditengah paceklik prestasi timnas sepakbola.

"Kita sungguh-sungguh berharap sukses ini bisa diikuti oleh timnas-timnas lainnya," kata Nugraha Besoes yang langsung berbicara dengan para pemain timnas melalui telepon selulernya.

UJICOBA

Ditanya kemungkinan adanya try-out ke luar negeri sebelum bertolak ke Uzbekistan, Ferry Paulus menegaskan bahwa tim pelatih sudah memiliki program untuk memepertajam penampilan para pemainnya.

"Kemungkinan bertanding di luar negeri bisa saja, walau tampaknya kita akan lebih memperbanyak frekuensi ujicoba di dalam negeri dengan menghadapi lawan-lawan yang tangguh," jelasnya.

Di putaran-final Piala Asia pada 23-30 Mei mendatang di Uzbekistan, timnas Indonesia bergabung di penyisihan grup A bersama tuan rumah Uzbekistan, Taipei, dan Lebanon. Dari ketiga seteru ini, tentu saja tim tuan rumah yang paling sulit dikalahkan, sementara Lebanon dan Taipe ififty-fifty. Jika tim dalam kondisi solid, siap mental dan fisik, peluang untuk menmpati urutan kedua dan lolos ke babak kedua atau perempatfinal cukup besar.

Peluang timnas Indonesia untuk lolos ke babak kedua pada Kejuaraan Asia ini bahkan jauh lebih besar dibanding Australia atau Thailand. Australia ditempatkan di grup bersama juara bertahan Iran, Kuwait dan Tajikistan. Batu sandungan bagi Australia tentu saja Iran, pemegang sembilan kali gelar juara, serta Tajikistan. Kuwait relatif lebih bisa dikalahkan karena paa even sebelumnya pun pernah disikat timnas Indonesia.

Sementara itu, kesempatan Thailand untuk mengulang suksesnya sebagai finalis Kejuaraan Asia 2008 kini agak berat karena harus mengungguli Korsel dan Kyrgistan, tiga kali semifinalis terakhir. Lawan paling mudah bagi Thailand di penyisihan grup C adalah Vietnam. Beratnya peluang Thailand untuk kembali tampil di pertarungan final adalah juga karena di babak kedua kemungkinan harus bertemu dengan juara 2006, Jepang, yang diunggulkan di grup D.

Senin, 31 Januari 2011

Data dan Realitas Kesejahteraan Berbanding Terbalik

JAKARTA--MICOM: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan angka kematian bayi dan balita di Tanah Air masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara tetangga, sementara itu target MDGs (millenium development goals) masih mungkin tercapai.

Maria Ulfah Anshor, anggota KPAI mengatakan hal ini disela seminar bertemakan Pembangunan Minus Kesejahteraan di Hotel Le Meridien Jakarta, Senin (31/1).

Menurutnya Indonesia sebagai bagian dari MDGs yang merupakan bagian dari kesepakatan dunia harus mengkaji ulang dan mendorong agar target kesejahteraan sosial tercapai.

"KPAI juga mencoba melakukan pengawasan kepada perlindungan anak yang terkait dengan pendidikan, gizi buruk, kesehatan, angka kematian ibu, juga HIV Aids yang cukup tinggi karena ada kenaikan sekitar 700 persen dan mereka sebagian anak-anak," ujarnya.

Ia juga melihat kejanggalan mengenai gizi buruk, namun bukan di daerah indonesia Timur, melaikan di daerah Banten dan Tangerang. "Angkanya ada di beberapa lokasi, bukan hanya di Indonesia bagian timur, dalam grafik saya kira kelihatan angkanya. Saya kira di Tangerang dan Banten yang cukup dengan ibu kota, tapi faktanya di sana juga mengalami gizi buruk di sana," imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ada ketidaksesuaian antara data angka yang dikeluarkan BPS dan realitas dilapangan sangat tidak sesuai. "Soal angka kemiskinan sepertinya menurun. Tapi kalau saya lihat mengapa terjadi penurunan? Itu karena standarnya yang diturunkan," ujarnya

Mengenai optimisme dirinya dalam mencapai angka yang ditargetkan dalam MDGs Maria mengaku cukup optimis namun dengan beberapa ketentuan. "Untuk hal-hal tertentu saya kira optimis asalkan semua 'stakeholder' berkomitmen. Namun yang penting adalah jangan sampai ada kebocoran (parameter keberhasilan), kalau sampai bocor saya kira ada kemungkinan mengklaim keberhasilan," tegasnya.

Selasa, 11 Januari 2011

Tata Surya


Tata Surya[a] adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Pemerintah akan Alihkan Izin Impor Gula

 
JAKARTA--MICOM: Belum terealisasinya pengimporan gula kristal putih hingga kini oleh para importir terdaftar membuat pemerintah berpikir mengalihkan izin impor.

Menteri BUMN mempertimbangkan untuk mengusulkan kepada Menteri Perdagangan untuk mencabut izin impor dan mengalihkannya kepada BUMN lain yang lebih siap.

Demikian disampaikan Menteri BUMN Mustafa Abubakar usai mengikuti rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (11/1).

"Tentu saja kalau ada keterlambatan atau tidak sesuai saya evaluasi nanti kan. Ini tugas BUMN kami akan panggil untuk mempercepat," ujarnya.

Kementerian Perdagangan sebelumnya telah mengeluarkan izin impor gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi rumah tangga sebanyak 450.000 ton. Izin impor ini diberikan kepada importir terdaftar (IT) sebanyak 6 BUMN, yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, PTPN IX, PTPN XI, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan Perum Bulog.

Izin impor dikeluarkan pada 8 September 2010 untuk periode impor 1 Januari 2011 sampai 15 April 2011. Adapun impor GKP untuk menutupi kekurangan pasokan gula di dalam negeri sebelum musim giling periode Januari-April 2011.

Menurut Mustafa, pihaknya sementara ini masih melihat bahwa keterlambatan impor masih dalam batas toleransi. Sebab, batas terakhir adalah pada 15 April 2011, sebelum memasuki musim giling pada Maret.

"Saya kira saat ini sedemikian jauh pada lampu merah ya. Tapi minggu ini, semuanya akan saya evaluasi termasuk penugasan impor gula, evaluasi beras dan revitalisasi industri gula," ujar Mustafa.

Mustafa melanjutkan, jika para BUMN yang ditugasi mengimpor tak sanggup karena alasan harga gula, pihaknya tak akan sungkan menugaskan BUMN lain yang bisa merealisasikan impor gula. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengevaluasi realisasi impor gula. Evaluasi ini akan bersamaan dengan perkembangan terakhir soal revitalisasi pabrik gula, terutama oleh PTPN. (*/OL-11)

LIVERPOOL Dalglish: Kami Berusaha Wujudkan yang Terbaik

Manajer baru Liverpool, Kenny Dalglish menyatakan kepercayaannya pada para pemain dan berharap mereka mampu bekerjasama untuk mengakhiri musim yang mengecewakan. 

Kekalahan sebanyak 20 kali pada musim ini yang dialami Liverpool, mengharuskan manajer the Reds sebelumnya, Roy Hodgson untuk meletakkan jabatannya setelah enam bulan menangani Liverpool.

Dirk Kuyt juga mengakui kalau tanggung jawab tidak hanya ada pada manajer tapi para pemain juga ikut memikul tanggung jawab yang sama pada klub. Dalglish kini sudah kembali ke posisi yang selama 20 tahun ini ditinggalkannya dan kembali untuk membangun armada baru the Reds.

"Skuad pemain yang ada saat ini jauh lebih baik daripada penampilan di lapangan ataupun total perolehan poin sementara yang diinginkan," ujarnya seperti dikutip dari Sky Sports.

"Mereka harus mulai mempercayai diri mereka sendiri dan kami harus dapat meyakinkan mereka. Karena itu, tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selain memperoleh hasil yang baik dalam setiap pertandingan.

"Setiap pemain mempunyai ambisi yang sama untuk membuat klub ini menjadi lebih baik dan lebih sukses dibandingkan kondisi klub saat ini.

"Kami harus bisa mendapatkan momentum yang positif dan mengalihkannya menjadi sebuah kemenangan. Kami harus bangkit dan mengejar hal itu. Kami akan segera tenggelam atau bangkit secara bersama-sama.

Dalglish kembali menyatakan kalau dirinya sangat senang bisa mendampingi Liverpool hingga akhir musim nanti dan akan merasa sangat lega jika pada akhir musim nanti klub dapat menemukan kandidat yang lebih baik dibandingkan dirinya.

"Saya hanya dapat menjanjikan untuk melakukan yang terbaik bagi tim dan juga para pemain. Jika hal tersebut tercapai, maka kami akan mendapatkan sesuatu yang istimewa," pungkasnya.